Rabu, 11 Januari 2017

BERNALAR APA BERAKAL

(Bukan) Bernalar, (Tapi) Berakal


Konsep dan pengertian tentang sesuatu adalah hasil penalaran berpikir berbasiskan pengamatan inderawi (observasi empirik). Pola pemahaman berdasarkan pengamatan kejadian sejenis membentuk proposisi–proposisi; dan berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, lantas orang menyimpulkan sebuah “teorema baru” yang sebelumnya tidak diketahui. Siklus ini disebut proses menalar.
Me(makai)-nalar identik dengan memanfaatkan jejak probabilitas kejadian masa lalu, sebaliknya mencari akal adalah mengundang posibilitas masa depan. Kesuksesan selalu hal baru, tak pernah berulang; dan merupakan produk akal. Sedang pengulangan sukses tetaplah pengulangan, mudah disampaikan sebagai cerita tentang “peng-alam-an”; dan merupakan produk nalar. Dua cerita berikut menunjukkan beda antara bernalar dan berakal.
Nalar dan Akal Suatu hari, Bernasdus, seorang anak berumur empat tahun, bermain vas bunga porselin yang sangat disakralkan oleh kedua orangtuanya, mengingat benda itu warisan kakek buyut Bernasdus. Kejadian dimulai ketika Bernasdus telanjur memasukkan tangan kanannya ke dalam vas dan tidak dapat menarik kembali keluar dari lubang vas. Ayahnya berusaha keras menolongnya, namun sia-sia karena tangan Bernasdus tetap terpasung di lubang vas. Muncullah konflik dalam diri sang ayah, yakni antara keinginan mempertahankan keutuhan vas yang sangat bernilai itu dan menyelamatkan tangan Bernasdus. Terpikir gagasan untuk memecah vas dengan risiko tangan Bernasdus terluka. “Coba, Nak. Masih ada cara. Buka genggaman tanganmu dan luruskan jari-jarimu seperti ayah contohkan; kemudian tarik…”

STORY DI SMK PERINTIS

KISAH DI SMK PERINTIS

Jam menunjukan pukul 07.00. Seorang gadis muda tampak berlari-lari dari arah barat. Hampir saja ia terjatuh ketika tersandung sebuah batu kecil. Ia terus berlari walau ia tahu bahwa jalanan licin karena hujan semalam. Hingga tiba ia di sebuah tikungan sempit dalam gang dan ia terpeleset, alhasil kali ini ia jatuh dengan sukses. Namun tak menunggu waktu lama, ia segera bangkit, membersihkan rok panjangnya sebentar dan berlari kembali. Sampai juga ia di tempat yang dituju, sekolah.
“Pak Yanto..! tunggu sebentar! Jangan ditutup dulu gerbangnya.” katanya dengan wajah panik saat melihat pak yanto  satpam sekolahnya menutup gerbang depan.
“Oh, kamu Wen, sudah berapa kali kamu terlambat minggu ini, hah?! Sebenarnya aku enggan mengijinkan anak yang terlambat walau hanya satu menit untuk masuk. Tapi kali ini kau ku bolehkan masuk dan ingat, tak ada toleransi lagi lain kali.” pak satpam yang terkenal galak tapi baik  itu membuka gerbang kembali dan mengijinkan gadis itu masuk.
“Terimakasih banyak pak!” teriak gadis itu kegirangan sambil berlari masuk kelas. Sekilas Weni melirik Tomy, teman main Volinya yang menawan. Weni Lie Qian Hariyanto  merupakan nama lengkap dari Weni, gadis yang sekarang duduk di kelas XI Akuntansi SMK Perintis Adiluhur. Ia anak pertama dari tiga bersaudara, semua adiknya laki-laki. Ia tinggi kurus berkulit sawo matang dengan potongan rambut pendek lurus hampir seperti anak lelaki. Sudah beberapa hari ini ia datang terlambat ke sekolah, entah apa sebabnya.

ANDAI BAPAK MASIH ADA

Bapak

Angin mendesis dan menyusup melalui daun jendela cokelat yang semakin usang. Malam beranjak tua. Bulan setengah bulat perlahan naik tepat di atas pohon kelapa yang menjulang tinggi. Pohon kelapa peninggalan kakek, yang sudah berdiri kokoh lebih dari setengah abad yang lalu. Dulu, kakek yang menanamnya.
Kata bapak, sewaktu aku kecil, ketika umurku 6 tahun, bapak sering memanjat pohon itu. Menaikinya pijakan demi pijakan hanya untuk mengambilkan sebiji kelapa untukku.
Bapak dulu begitu cekatan dan sangat hati-hati ketika menyusuri setiap jengkal batang pohon kelapa yang begitu tinggi mencengkram langit. Dengan kaki telanjang, celana cokelat tua yang kusam dan banyak noda di mana-mana, kaos oblong yang terkoyak di bagian ketiak kanannya, serta sebilah golok kesayangan yang diikatkannya dengan tali tambang pada samping perut kirinya, bapak terlihat sigap dan tangguh menjejaki setiap titian yang dibuatnya tiap setengah meter di batang pohon.
Kalau bapak sudah berhasil menaklukan pijakan demi pijakan. Bapak selalu berseru, “Bapak sampai, Nak.” Begitu kata bapak dengan lantang di antara onggokan kelapa yang hijau ranum.

Minggu, 08 Januari 2017

HUBUNGAN DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI BERDASAR SISTEM PEMERINTAHAN

PANCASILA DAN KONSTITUSI

Selain Pancasila / Dasar Negara sebagai norma hukum tertinggi, Pancasila / Dasar Negara juga sebagai Sumber Pembentukan bagi norma-norma hukum dibawahnya, salah satu diantaranya adalah Konstitusi.
Hubungan Pancasila /  Dasar negara dan Konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita-cita, dan tujuan negara yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 Negara Republik Indonesia

Pancasila / Dasar negara dan Konstitusi mempunyai hubungan secara, Yuridis, Filosofis, dan Sosiologis

1.      Secara Yuridis
Keterkaitan Pancasila / Dasar Negara dengan Konstitusi mengandung pokok-pokok pikiran dasar negara yang diwujudkan dalam bentuk pasal-pasal

2.      Secara Filosofis
Konstitusi didasarkan pada filosofi bangsa tersebut yang berakar pada budaya bangsa

3.      Secara Sosiologi
Konstitusi dapat menampung nilai -nilai yang berkembang di masyarakat yang bersumber pada Pancasila /  Dasar Negara dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

Beberapa uraian contoh tentang hubungan Dasar Negara  dan Konstitusi di beberapa negara

Sabtu, 07 Januari 2017

ANAK SEKOLAH dan HARGA KEBUTUHAN POKOK

Naiknya harga kebutuhan pokok membuat banyak masyarakat berfikir lebih opsional
Prioritas utama adalah perut keluarga, meskipun sedikit lebih hemat tapi sifatnya wajib dan kudu karena menyangkut kebutuhan manusia yang mendesak
Mengencangkan ikat pinggang buat bangsa ini sudah hal biasa terkait urusan ekonomi, tapi dampak dari naiknya harga bahan pokok ini bener-bener sangat dirasakan terutama masyarakat golongan ekonomi lemah  yang berada di daerah pedalaman. Sungguh kebijakan yang sangat tidak populer jika hal ini tidak segera disikapi dan direspon oleh pemerintah, banyak kekawatiran yang terjadi terhadap legitimasi pemerintahan yang ada.....menyangkut kepercayaan publik.
Evaluasi terhadap kebijakan yang terlanjur dibuat dan responsif adalah sikap yang harus segera dilakukan.... dampak dari naiknya harga bahan pokok sudah  merayap sampai pada sektor pendidikan,...dengan banyaknya siswa yang tidak berangkat kesekolah karena tidak adanya ongkos transport dan sebagainya, dunia pendidikan yang seharusnya bisa dijadikan sebagai tolok ukur peradaban sebuah bangsa ternyata hanya dipandang sebagai slogan akademik belaka.... bantu mereka yang kesulitan ....bantu mereka yang membutuhkan, uluran tangan untuk bisa merasakan persamaan hak dalam pendidikan seperti yang diatur dalam UUD 1945

CARI SEKOLAH KEDINASAN YUK....

Pilihan setelah lulus ......
Demi membentuk kader-kader yang berjiwa nasionalisme dan kredibel, Negara Kesatuan Republik Indonesia mendirikan sebuah sekolah dinas. Sekolah-sekolah kedinasan tersebut mempelajari berbagai bidang yang menarik dan spesifik.
Salah satu harapan di dirikan sekolah dinas untuk membentuk abdi negara yang bisa menjadi penerus bangsa dan dapat mengembangkan negara berdasarkan bidang keahliannya terutama dalam bidang pertahanan dan pemerintahan.
Nah berikut rangkuman sekolah-sekolah kedinasan yang mempunyai ikatan dinas bagi lulusannya plus tanggal buka pendaftarannya biar kamu nggak galau-galau banget. Sekolah-sekolah kedinasan ini mempelajari bidang yang spesifik dan menarik.
1. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
Sekolah yang berada di Bintaro, Tangerang ini sekolah idola banget buat para lulusan SMA. Kalau sudah lulus dari sini, dijamin juga jadi idola calon mertua. Orang tua mana yang nggak seneng anaknya dapat pegawai di Kementerian Keuangan. Jaminan tajir sih.
Pendaftaran bisa berkunjung ke stan.ac.id atau diKemenkeu.go.id
2. Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS)
Bernaung di bawah Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, lulusan STIS akan diangkat sebagai pegawai negeri sipil di BPS. Nah, bagi kamu yang tertarik di bidang statistik bisa daftar di STIS di Jakarta. Info bisa diakses di stis.ac.id ya guys!

MENGAPA BER-EMPATI....

PENTINGKAH BER-EMPATI

Secuil senyum kita yang tulus sering bisa mengurangi bahkan meghilangkan kesedihan, kesulitan, ketakutan, atau kebingungan orang lain. begitu pentingnya senyum yang tulus, sehingga ada ungkapan " memberikan senyum yang tulus adalah ibadah"
Senyum yang wajar dan tulus adalah salah satu wujud empati kita kepada orang lain. menurut hukum alam, kalo kita menanam senyum, kita akan menuai senyum. kalo kIta Menanam empati , kita juga akan memperoeh empati dari orang lain.
sebaliknya kalo kita menebar senyum sinis dan kesombongan, kita akan menuai antipati.
Dengan empati kita bisa membangun kepercayaan. dengan empati kita dapat membina hubungan persahaatan, kerja sama dan atau relasi bisnis.dengan kepercayaan dan kerja sama, kita bisa saling mendukung atau saling bergantung untuk meraih sukses.
Rugilah orang yang pelit senyum, wajahnya mengesankan sikap kaku, keras, dan sulit didekati. kesan seperti ini membatasi niat orang, terutama yang baru akan berkenalan untuk mendekat. lebih rugi lagi , kalo orang baru itu sebenarnya memiliki dan kemungkinan bisa memberi peluang.

MASIH ADA JALAN YANG TERBUKA

MASIH ADA JALAN YANG TERBUKA

Ketika  jalan keberhasilan tertutup

maka jalan yang lain sebenarnya terbuka, akan tetapi anda tidak melihatnya.

KARENA ANDA TERPAKU TERLALU LAMA DENGAN JALAN YANG ANDA HADAPI SEHINGGA TIDAK MELIHAT JALAN LAINYA YANG TERBUKA. BERFIKIRLAH DENGAN BANYAK ALTERNATIF JIKA JALAN YANG ANDA TEMPUH MENEMUI KEBUNTUAN